Tujuan
Deteksi kemungkinan kelainan postur yang terjadi pada anak sejak dini, sejak belum ada keluhan untuk menghindari terjadinya gangguan lebih lanjut akibat kelainan postur tersebut.
FLAT FEET (telapak kaki datar)
Keadaan ini normal pada bayi atau anak-anak yang masih kecil, karena arkus/lengkung pada kaki belum berkembang sempurna.
Flexibel flat feet
• Sangat sering terjadi.
• Tidak menimbulkan sakit.
• Akan hilang dengan berjalannya waktu saat anak berusia sekitar 6-7 tahun.
• Tidak memerlukan tindakan.
• Pada anak yang usianya lebih tua, bisa menggunakan soft arch support untuk kenyamanannya.
Rigid flat feet
• Memerlukan tindakan korektif.
Akibat yang bisa terjadi
• Hanya kasus yang ekstrem yang cenderung menimbulkan komplikasi.
• Kesulitan berjalan.
• Postur yang jelek
• Gangguan sendi (artritis)
BOW LEG
• Biasanya tampak pada anak usia 2-3 tahun.
• Biasanya tidak memerlukan tindakkan koreksi.
Tindakkan koreksi diperlukan jika:
• Sudutnya sangat besar.
• Terjadi pada satu sisi.
KNOCK KNEES
• Normal pada usia 3-6 tahun.
• Biasanya hilang pada usia 7 tahun.
• Bisa juga tampat pada anak-anak dengan flat feet atau kegemukan.
SPINAL SCREENING
Tulang belakang yang lurus, sangat penting untuk pergerakan tubuh dan fungsi organ yang baik.
Screening tulang belakang bertujuan mengidentifikasi abnormalitas perkembangan tulang belakang yang jika didiamkan bisa menimbulkan dampak yang negatif pada kesehatannya.
Latar belakang
Kurvatura biasanya berkembang tanpa rasa sakit.
Anak-anak bisanya tidak tahu ada sesuatu yang salah pada tubuhya.
Pada banyak kasus, kurvatura awal menjadi tidak bertambah berat, namun kita tidak pernah tahu mana yang tidak bertambah berat dan mana yang akan menimbulkan deformitas yang serius.
Lever C (1995): onset yang bermakna terjadinya perubahan bentuk tulang belakang adalah pada usia 10-14 tahun.
National Institute of Arthritis and Musculosceletal and skin Disease: dari 1000 anak, ada 3-5 anak dengan penyimpangan kurva tulang belakang yang sudah sangat berat dan perlu tindakan operasi.
Deteksi awal sangat penting
Bukan saja untuk kesehatan murid
Mencegah absen berkepanjangan.
Mencegah potensi isolasi sosial.
Mencegah menurunnya kepercayaan diri.
Scoliosis
Kondisi ini sering tidak diketahui atau baru terdeteksi jika kondisinya sudah sangat berat.
Jika diketahui dini, kemungkinan tidak memerlukan tindakan khusus.
Terjadi pada 10% populasi, tapi hanya 2% yang memerlukan penanganan khusus.
Anak wanita memerlukan tindakan terapi 8 kali lebih besar dari pada anak lelaki.
Kyphosis
Tidak sesering scoliosis.
Lebih banyak pada anak laki-laki daripada anak wanita.
Prosedur:
• Screening tungkai bawah bisa dilakukan pada anak kelas 1 SD dan 2 SD.
• Spinal screening dianjurkan pada murid kelas 5 SD s/d kelas 3 SMP
• Ada suatu tempat yang tertutup, dan sistem keluar masuk yang baik sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas.
• Ruangan yang cukup untuk pemeriksa bisa bergerak secara bebas di sekitar murid (dari depan belakang dan samping).
• Dianjurkan agar anak lelaki dan wanita akan diperiksa pada tempat yang terpisah.
• Sebelumnya pemeriksa akan menjelaskan pada anak-anak apa yang akan diperiksa.
• Murid akan diperiksa punggungnya.
Jumat, 27 Juli 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar