Senin, 18 Februari 2008

AKTIF MANDIRI DI USIA EMAS

Biasanya bila suatu negara semakin maju, akan terjadi pergeseran struktur penduduk. Proporsi orang berusia lanjut semakin meningkat, sedangkan proporsi golongan orang berusia muda semakin turun. Hal ini terjadi diperkirakan karena adanya tingkat kemakmuran, kesejahteraan, dan angka harapan hidup semakin tinggi, sedangkan angka kematian bayi dan anak rendah serta angka kelahiran pun turun (Kartari, 1990)

Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang. Dengan bertambahnya usia maka kemunduran fungsi organ-organ tubuh akan terjadi. Namun bagaimana kita menghadapinya agar hidup tetap berkualitas, aktif dan mandiri di usia emas ini?

Mencegah jatuh merupakan faktor kunci agar hidup bisa tetap aktif dan mandiri di usia emas.

Mengapa jatuh pada usia emas merupakan hal yang serius?

•Hornbrook et al. 1994; Hausdorff et al. 2001: 1/3 penduduk USA yang berusia 65 tahun atau lebih terjatuh setiap tahun.

•Center for Disease Control 2005: Pada tahun 2003 ada 1,8 juta usia lanjut 65 tahun atau lebih, datang ke bagian gawat darurat akibat hal-hal yang berhubungan dengan jatuh, dan lebih dari 421.000 orang harus dirawat inap.

•Center for Disease Control 2005: Jatuh merupakan penyebab utama kematian karena kecelakaan pada usia 65 tahun atau lebih.

•90% patah tulang yang terjadi pada usia 65 tahun atau lebih, disebabkan terjatuh.

Apa akibat jatuh?

•CDC 2004: ± 13.000 orang usia > 65 tahun meninggal sehubungan dengan jatuh.
•Murphy 2000 : Lebih dari 60% yang meninggal, berusia lebih dari 75 tahun .
•Sterling 2001 : 20%-30% menderita sakit berat (patah panggul, trauma kepala) , yang menyebabkan mobilitas menurun , risiko kematian meningkat.
•Donald 1999: Pada orang yang berusia lebih dari 75 tahun, maka mempunyai kecenderungan 4-5 x lebih besar dirawat lama di rumah sakit (1 tahun / lebih.
•Jager 2000 : Jatuh penyebab utama trauma otak.
•Bell 2000: Sebagian besar patah tulang disebabkan jatuh.
•Scoot 1990: Patah tulang yang paling sering adalah tulang belakang, pinggul, lengan bawah, tungkai bawah, pergelangan kaki, pelvis, lengan atas dan tangan.
•Stevens 2005: biaya yang dikeluarkan untuk kasus yang fatal $179 juta, kasus non fatal $ 19,3 miliar

Apa saja faktor risiko jatuh?

•Lingkungan (paling sering)
•Gangguan penglihatan
•Pengobatan
•Rasa takut
•Kebiasaan
•Alat bantu

Lingkungan :

•Area jalan yang banyak rintangan
•Pencahayaan kurang
•Lantai licin
•Tidak adanya handrails dan grab bars.
•Lemari/tempat penyimpanan yang sulit dijangkau
•Karpet yang tidak aman
•Kabel listrik yang tidak aman
•Lingkungan yang tidak dikenal

Penglihatan :

•Glaukoma
•Katarak
•Retinopati diabetika
•Degenerasi makular
•Tidak mengenakan kacamata
•Kacamata yang tidak sesuai

Pengobatan :

•Obat tekanan darah
•Obat penenang
•Obat pelemas otot
•Diuretik

Rasa takut :

•Takut jatuh

Kebiasaan :
•Tidak pernah/jarang berolahraga
•Keluar dari tempat tidur atau kursi dengan cepat-cepat.
•Tidak menggunakan kacamata pada malam hari
•Penggunaan alkohol
•Berdiri di atas kursi untuk meraih sesuatu

Alat bantu :

•Sepatu yang tidak sesuai
•Tidak menggunakan alat bantu yang sudah diresepkan/dianjurkan.


Mitos vs Fakta

Mitos : Memakai alat bantu, membuat semakin tidak mandiri
Fakta : Alat bantu sebenarnya justru meningkatkan kemandirian dan membuat anda lebih aktif serta tetap bisa melakukan hal yang anda sukai. Contohnya kacamata.

Mitos : Saya tidak perlu mengunakan alat bantu jika berada di rumah
Fakta : Sama seperti kacamata, tongkat atau walker membuat anda bisa berjalan dengan aman

Mitos : Jika saya duduk-duduk saja, maka saya mengurangi risiko untuk jatuh
Fakta : Tidak beraktifitas menyebabkan otot-otot dan sendi menjadi lemah sehingga lebih mudah untuk jatuh.

Mitos : Jatuh itu sesuatu yang normal terjadi jika sudah berumur.
Fakta : Jatuh bukan sesuatu yang ‘normal’ seperti lupa; dan bisa dan harus dicegah

Mitos : Minum satu macam obat saja tidak dapat meningkatkan risiko jatuh.
Fakta :Setiap obat yang kita makan dapat meningkatkan risiko untuk jatuh. Yang paling sering adalah dosis awal yang terlalu tinggi


Bagaimana mengurangi risiko jatuh?

Lingkungan

•Buatlah lingkungan rumah yang mendukung kemandirian.


Vision

•Periksa mata ke dokter secara teratur
•Gunakan kacamata yang sesuai.

Alat bantu

•Belilah sepatu yang baik yang bisa men-support kaki dengan baik, menggunakan kancing atau velcro. Tumitnya harus cukup rendah, sol sepatunya harus flexibel dan tidak terlalu tebal sehingga sulit merasakan pijakan.
•Gunakan tongkat atau walker untuk memperbaiki keseimbangan dan kepercayaan diri.

Ketakutan

•Takut jatuh bisa merupakan bagian dari proteksi diri sehingga menjadi lebih berhati-hati dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Namun, takut jatuh dapat menyebabkan kehilangan kepercayaan akan kemampuannya bergerak dengan aman.

Kebiasaan

•Olah raga yang teratur dapat mengurangi risiko jatuh dan menyebabkan hidup kita menjadi lebih aktif.

Pengobatan

•Jika anda mengunakan lebih dari 4 macam obat (termasuk vitamin, herbal dan obat-obatan yang bias dibeli tanpa resep), berarti risiko untuk jatuh meningkat.
•Selalu tahu obat apa yang anda minum dan waspada terhadap setiap efek samping yang bisa tejadi.
•Gunakan obat hanya bila diresepkan.
•Meskipun haya satu macam obat, tetapi dosisnya terlalu tinggi, maka risiko jatuh meningkat.

Tidak ada komentar: