Jumat, 27 Juli 2007

Postural screening program

Tujuan
Deteksi kemungkinan kelainan postur yang terjadi pada anak sejak dini, sejak belum ada keluhan untuk menghindari terjadinya gangguan lebih lanjut akibat kelainan postur tersebut.

FLAT FEET (telapak kaki datar)

Keadaan ini normal pada bayi atau anak-anak yang masih kecil, karena arkus/lengkung pada kaki belum berkembang sempurna.

Flexibel flat feet
• Sangat sering terjadi.
• Tidak menimbulkan sakit.
• Akan hilang dengan berjalannya waktu saat anak berusia sekitar 6-7 tahun.
• Tidak memerlukan tindakan.
• Pada anak yang usianya lebih tua, bisa menggunakan soft arch support untuk kenyamanannya.

Rigid flat feet
• Memerlukan tindakan korektif.

Akibat yang bisa terjadi
• Hanya kasus yang ekstrem yang cenderung menimbulkan komplikasi.
• Kesulitan berjalan.
• Postur yang jelek
• Gangguan sendi (artritis)


BOW LEG

• Biasanya tampak pada anak usia 2-3 tahun.
• Biasanya tidak memerlukan tindakkan koreksi.

Tindakkan koreksi diperlukan jika:
• Sudutnya sangat besar.
• Terjadi pada satu sisi.



KNOCK KNEES

• Normal pada usia 3-6 tahun.
• Biasanya hilang pada usia 7 tahun.
• Bisa juga tampat pada anak-anak dengan flat feet atau kegemukan.


SPINAL SCREENING

Tulang belakang yang lurus, sangat penting untuk pergerakan tubuh dan fungsi organ yang baik.
Screening tulang belakang bertujuan mengidentifikasi abnormalitas perkembangan tulang belakang yang jika didiamkan bisa menimbulkan dampak yang negatif pada kesehatannya.

Latar belakang


Kurvatura biasanya berkembang tanpa rasa sakit.
Anak-anak bisanya tidak tahu ada sesuatu yang salah pada tubuhya.
Pada banyak kasus, kurvatura awal menjadi tidak bertambah berat, namun kita tidak pernah tahu mana yang tidak bertambah berat dan mana yang akan menimbulkan deformitas yang serius.

Lever C (1995): onset yang bermakna terjadinya perubahan bentuk tulang belakang adalah pada usia 10-14 tahun.

National Institute of Arthritis and Musculosceletal and skin Disease: dari 1000 anak, ada 3-5 anak dengan penyimpangan kurva tulang belakang yang sudah sangat berat dan perlu tindakan operasi.

Deteksi awal sangat penting
Bukan saja untuk kesehatan murid
Mencegah absen berkepanjangan.
Mencegah potensi isolasi sosial.
Mencegah menurunnya kepercayaan diri.


Scoliosis

Kondisi ini sering tidak diketahui atau baru terdeteksi jika kondisinya sudah sangat berat.
Jika diketahui dini, kemungkinan tidak memerlukan tindakan khusus.
Terjadi pada 10% populasi, tapi hanya 2% yang memerlukan penanganan khusus.
Anak wanita memerlukan tindakan terapi 8 kali lebih besar dari pada anak lelaki.

Kyphosis

Tidak sesering scoliosis.
Lebih banyak pada anak laki-laki daripada anak wanita.


Prosedur:

• Screening tungkai bawah bisa dilakukan pada anak kelas 1 SD dan 2 SD.
• Spinal screening dianjurkan pada murid kelas 5 SD s/d kelas 3 SMP
• Ada suatu tempat yang tertutup, dan sistem keluar masuk yang baik sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas.
• Ruangan yang cukup untuk pemeriksa bisa bergerak secara bebas di sekitar murid (dari depan belakang dan samping).
• Dianjurkan agar anak lelaki dan wanita akan diperiksa pada tempat yang terpisah.
• Sebelumnya pemeriksa akan menjelaskan pada anak-anak apa yang akan diperiksa.
• Murid akan diperiksa punggungnya.

Terapi inhalasi dengan nebulizer

Terapi inhalasi dalah sistem pemberian obat dengan cara menghirup obat dengan bantuan alat tertentu, misalnya nebulizer.

Terapi inhalasi diberikan pada:
• Gangguan atau alergi saluran pernafasan
• Bayi-bayi dengan sekret/ lendir berlebihan

Tujuan terapi inhalasi
• Relaksasi saluran pernafasan
• Menekan proses peradangan
• Mengencerkan dan memudahkan pengeluaran dahak

Efek samping terapi inhalasi dengan nebulizer:
• Infeksi silang antar pasien
• Penyempitan saluran nafas atau refleks vagal yang menyebabkan henti nafas mendadak
• Penumpukan sekret atau lender
• Iritasi pada selaput mata, kulit dan selaput lender tenggorokan

Hal-hal yang perlu diperhatikan:
• Gunakan tubing, nebulizer cup, mouthpiece/masker untuk masing-masing pasien (single use).
• Lindungi mata dari uap.
• Berikan obat yang sesuai dengan resep yang dianjurkan oleh dokter.
• Jangan mencampur obat tanpa seijin dokter.
• Jika memungkinkan, selama terapi, atur nafas dengan menarik nafas dalam melalui hidung dan tiup melalui mulut.
• Perhatikan perubahan yang terjadi, seperti kebiruan (sianosis), batuk berkepanjangan, gemetar (tremor), berdebar-debar, mual, muntah dan lain-lain.
• Lakukan penepukan dada atau punggung pada saat atau setelah selesai terapi inhalasi.
• Segera setelah selesai melakukan terapi inhalasi, basuh wajah dengan air.

Terapi inhalasi dengan nebulizer dapat diberikan:
• Di rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan yang telah memenuhi persyaratan.
• Di rumah dengan aturan yang sudah dimengerti dengan baik dan benar.

Kamis, 26 Juli 2007

Tips mengemudi yang nyaman

A. CARA MASUK dan KELUAR MOBIL

1. Saat masuk ke dalam mobil, duduk dahulu, kemudian ayunkan kedua tungkai masuk ke dalam mobil.


B. NYAMAN DI DALAM MOBIL

1. Atur kursi dengan baik sehingga kedua kaki dan kedua tangan dapat mudah menjangkau pedal dan kemudi.
2. Gunakan lumbar support (penyangga untuk punggung bawah) pada kursi mobil. Jika tidak ada, anda dapat menggunakan glungan handuk yang diletakkan di punggung bawah.
3. Ubah posisi tungkai yang bebas sesering mungkin.
4. Singkirkan dompet yang terletak di kantong belakang celana.

C. KENYAMANAN PERGELANGAN TANGAN

1. Pertahankan roda kemudi dengan pergelangan tangan yang lurus. Ini artinya pertahankan dalam posisi jam 10 dan jam 2, atau jam 9 dan jam3. Hindari memegang kemudi dengan posisi menekuk pergelangan tangan. Memegang kemudi seperti pada gambar 5, yaitu pada posisi jam 11:55 dan 12:05 akan memaksa pergelangan tangan dalam posisi yang sangat tidak nyaman.
2. Jangan menyenderkan siku pada tepi jendela, karena hal ini akan mengganggu saraf ulnaris yang ada di sekitar siku.

D. KENYAMANAN BAHU

1. Geser roda kemudi ke bawah. Menempatkan kemudi pada posisi yang paling tinggi akan membuat bahu berkontraksi dan menimbulkan sakit. Jika anda mengemudi untuk waktu lama dalam posisi tersebut, maka anda akan menjadi tidak nyaman.

E. PEREGANGAN OTOT

1. Melakukan peregangan otot-otot setiap saat anda keluar dari mobil akan membantu meningkatkan aliran darah, mengurangi tegangan, meningkatkan fleksibilitas dan kenyamanan.

Petunjuk melakukan peregangan otot untuk menghindari cedera :
o Regangkan otot pelan-pelan sekali, dan lakukan peregangan otot secara konstan.
o Jangan melakukannya dengan kasar.
o Saat melakukan peregangan anda akan merasakan tarikan otot dan bukan rasa nyeri.
o Tahan setiap peregangan otot selama 10-15 detik.
o Tetaplah bernapas dengan baik, tarik napas pelan-pelan dan hembuskan napas saat peregangan.

10 latihan yang dapat dilakukan saat mengemudi

1. Melipat dagu: Sambil melihat lurus ke depan, lipat dagu anda ke arah dalam (seakan-akan anda sedang berusaha membuat dagu menjadi dua sambil menggerakkan belakang kepala ke sandaran kepala). Jangan menoleh ke atas atau ke bawah saat melakukan latihan ini.
Latihan ini mengurangi ketegangan pada leher. Latihan ini juga mencegah postur kepala ke depan dan memberikan kesegarisan tulang belakang yang baik.

2. Menggerakkan bahu: Gerakkan bahu anda ke atas, ke belakang, ke bawah dan berputar. Ulangi sekurang-kurangnya 10 kali.
Otot-otot ini sering menegang saat mengemudi dan latihan ini membantu mengurangi ketegangan pada leher dan tubuh bagian atas.

3. Pernapasan diafragma: Letakkan tangan anda di perut, tarik napas pelan dan dalam, rasakan perut yang mengembung saat menarik napas dalam. Dada bagian atas dan leher harus tetap relaks selama perut mengembung. Kemudian buang napan pelan-pelan melalui kedua bibir sambil mendesis.
Latihan ini akan merelaksasikan otot-otot leher dan punggung.

4. Menggerakkan leher ke kanan kiri : Gerakkan leher ke kanan, seakan-akan telinga akan meyentuh bahu kanan anda. Tahan posisi ini selama 10 detik, dan kemudian ulangi untuk sisi yang lainnya.
Latihan ini membantu meregangkan leher dan mempertahankan gerak leher yang benar.

5. Putar leher: Sekarang gerakkan leher ke kanan, seakan-akan hidung anda hendak menuju belakang bahu anda. Tahan posisi ini selama 10 detik, dan kemudian ulangi untuk sisi yang lainnya.
Latihan ini juga membantu meregangkan leher dan mempertahankan gerak leher yang benar.

6. Maju mundurkan panggul: Putar panggul ke depan (untuk meningkatkan lengkungan punggung bawah), kemudian putar kembali panggul ke posisi netral.
Latihan ini membantu melonggarkan otot-otot punggung bawah.

7. Gerakkan panggul ke satu sisi bergantian : Pindahkan seluruh berat badan anda ke panggul sisi kanan dan angkat sedikit panggul sisi kiri anda dari kursi. Anda akan merasakan bahu kiri dan panggul kiri anda seakan-akan saling mendekat. Ulangi gerakkan ii untuk sisi yang lainnya.
Latihan ini juga membantu melonggarkan otot-otot punggung bawah.

8. Menekan bokong: tekan dan peras otot-otot bokong bersamaan. Tahan posisi ini selama 10 detik kemudian relaks.
Latihan ini akan membantu engencangkan bokong dan juga mencegah kebosanan saat mengemudi.
9. Pompa pergelangan kaki: Gerakkan pergelangan kaki anda ke atas dan ke bawah sekurang-kurangnya 10 kali. Anda juga dapat memutar pergelangan kaki anda searah atau berlawanan arah jarum jam.
Latihan ini akan membantu ketegangan pada tungkai bawah dan kaki.

10. Berhenti dan berjalan: Saat kita mengemudi, latihan yang terbaik adalah sesering mungkin anda berhenti dan berjalan sekurang-kurangnya 5-10 menit. Anda bisa berjalan sambil meletakkan ke dua tangan anda di pinggang dan berdiri dengan punggung di lekukkan ke belakang.

Mengemudi

Ketegangan otot dapat terjadi baik pada pengemudi ataupun penumpang mobil, apalagi saat melakukan perjalanan jauh. Selama duduk untuk periode lama dan pada posisi yang statis, maka sangat penting bagi penumpang untuk merubah posisi anda dari waktu ke waktu. Bergerak secara teratur dan menghindari duduk dengan menumpang kaki atau menyilangkan kaki akan membuat anda merasa lebih nyaman.
Bagi pengemudi dan penumpang mobil, sangat baik jika anda berhenti secara regular, khususnya jika mulai merasa lelah. Latihan peregangan ringan setiap jam dapat membuat anda lebih terjaga.


Akibat menyetir, terutama menyetir untuk waktu lama dan sering adalah:

1. Nyeri pada leher, punggung dan bahu.
2. Cramps, sirkulasi yang tidak baik pada tungkai dan bokong.
3. Cedera pada punggung, terutama jika anda mengangkat benda segera setelah menyetir untuk waktu yang lama.
4. Untuk jangka waktu lama , menyetir bisa menyebabkan degenerasi dan herniasi diskus spinalis.

Ada 2 faktor utama penyebab terjadinya cedera kronik pada leher dan punggung akibat menyetir, yang jika terjadi bersama-sama akan cukup besar menimbulkan cedera kronik pada punggung, yaitu :
1. Duduk untuk periode waktu yang lama.
2. Getaran pada seluruh tubuh.


Duduk dengan postur yang benar saat mengemudi akan mengurangi tegangan di tulang belakang dan sendi-sendi serta mencegah kelelahan otot.

Postur duduk yang benar saat mengemudi untuk menghindari cedera pada punggung

1. Jika memungkinkan posisi sandaran kursi 110 derajat dari paha (untuk mengurangi tekanan pada diskus dan merelaksasi otot-otot punggung).

2. Distribusikan berat badan anda merata ke kedua panggul anda.

3. Tekuk lutut pada sudut yang tepat. Pertahankan lutut pada posisi sama atau lebih tinggi sedikit dari panggul.

4. Usahakan bahu tetap relaks, siku menekuk dengan pas dan jari-jari mencengkram ringan pada kemudi .

5. Atur sandaran kepala, sehingga pertengahan sandaran kepala sejajar dengan ujung atas telinga.

6. Pastikan sistem suspensi bekerja dengan baik. Bisa juga ditambahkan bantalan pada kursi yang bisa mengurangi getaran.

7. Setel kursi dan kemudi dengan pas. Pastikan anda dapat menekan pedal tanpa menggerakkan punggung bawah ke depan lepas dari sandaran kursi.

8. Seluruh bentuk kurva normal pada punggung belakang harus tetap terjaga saat kita duduk. Lumbar support (penyangga punggung bawah) atau gulungan handuk yang diletakkan di punggung bawah, dapat membantu anda mempertahankan kurva normal pada tulang belakang.


9. Jika memungkinkan, maju atau mundurkan kursi setiap 20-30 menit. Ini akan merubah arah getaran di tubuh kita. Tapi, harus tetap cukup untuk bisa melihat ke arah jalan.

10. Jangan duduk berselonjor.

11. Jika bisa, istirahat atau melakukan peregangan secara regular. Cukup 5 menit setiap satu jam.

12. Hindari mengangkat benda segera setelah mengemudi. Karena otot-otot anda sedang lelah, ligamentum teregang, dan ini bisa menimbulkan cedera pada diskus spinalis. Lakukan peregangan dan istirahat 1-2 menit , sebelum mengangkat benda berat setelah mengemudi.

HUBUNGAN GAYA HIDUP AKTIF DAN FAKTOR RISIKO STROKE

Kemajuan teknologi yang memudahkan segala hal, meyebabkan gaya hidup aktif perlahan-lahan ditinggalkan. Padahal sudah alamiah kita harus bergerak, bukan diam saja. Memang dengan kemudahan jaman, membuat kita menjadi kurang bergerak, namun perubahan itu tidak merubah kebutuhan tubuh yang selalu harus bergerak. Selain itu kebugaran merupakan pencegahan yang sangat efektif dan tidak mahal jika dibandingkan dengan pengobatan.

Faktor risiko stroke

Faktor risiko stroke merupakan suatu keadaan atau kondisi dimana sesorang dapat terkena stroke.

Faktor risiko dapat dibagai menjadi:

1. Faktor risiko yang tidak dapat diubah:

• Usia : semakin bertambah usia, maka risiko terkena stroke semakin besar. Dikatakan bahwa pada usia di atas 50 tahun, maka risiko terkena stroke adalah dua kali lipat dari pada sebelumnya.
• Jenis kelamin : Pria mempunyai risiko terkena stroke lebih besar dari pada wanita, tetapi wanita jika terkena stroke biasanya akan lebih fatal daripada pria.
• Ras / etnis : misalnya pada etnis tertentu seperti African American.
• Stroke sebelumnya : Sekitar 10% orang akan terkena stroke yang berikutnya dalam jangka waktu 12 bulan setelah serangan stroke yang pertama, setelah itu risikonya akan menurun menjadi 5 % setiap tahunnya.

2. Faktor risiko yang dapat diubah

Pada kolom di bawah ini ada beberapa faktor risiko utama stroke.

Kolom yang tengah menggambarkan risiko relatif seseorang mempunyai faktor risiko stroke tersebut. Risiko ini akan terus bertambah berlipat ganda jika anda mempunyai lebih dari satu faktor risiko stroke tersebut, yang juga berhubungan dengan usia, jenis kelamin dan ras. Kolom paling kanan menggambarkan prevalensi seseorang terkena stroke, yaitu persentase dalam populasi umum yang mempunyai faktor risiko stroke pada satu saat tertentu.

Yang penting harus kita waspadai adalah jika seseorang mempunyai risiko relatif dan prevalensi yang tinggi. Tampak disini, tekanan darah tinggi mempunyai risiko relatif dan prevalensi yang tinggi sebagai faktor risiko stroke, dan pengobatan tekanan darah tinggi merupakan suatu batu penjuru untuk mengurangi kemungkinan terjadinya stroke.

Dilain pihak, ketidakteraturan irama jantung (atrial fibrilasi), merupakan risiko yang tertinggi seseorang bisa terkena stroke, namun prevalensinya tidak begitu tinggi.

Selain itu, adanya penyakit jantung, diabetes mellitus, merokok, penggunaan alkohol berlebihan, kadar kolesterol darah yang tinggi juga menyumbangkan peranan dalam risiko stroke.

Biasanya stroke itu terjadi karena ada beberapa kombinasi faktor risiko.


Faktor risiko--------------------Risiko relatif--------------Prevalensi (%)
Atrial Fibrilasi--------------------5.6 - 17.6---------------------1
Hipertensi--------------------------4.0 - 5.0-------------------25 – 40
Penyakit Jantung--------------------2.0 – 4.0-------------------10 – 20
Diabetes Melitus--------------------1.5 – 3.0--------------------4 – 8
Merokok-----------------------------1.5 – 2.9-------------------20 – 40
Alkohol-----------------------------1.0 – 4.0--------------------5 - 30
Hiperlipidemia
(kolesterol yang tinggi, dll.)------1.0 – 2.0--------------------6 - 50

(Sacco RL, Neurology 1995;45(Suppl 1):S10-S14 )



Insidens

Di negara maju cenderung menurun karena usaha prevensi primer terhadap faktor risiko. Di Negara berkembang, insidennya justru meningkat karena perubahan gaya hidup.

Di Amerika Serikat , setiap tahun terjadi 700.000 kasus stroke baru , setiap 45 detik akan ada seorang yang terkena serangan stroke baru atau stroke berulang dan setiap 3,1 menit ada seorang meninggal karena stroke. Menurut WHO 1999, penyakit jantung dan stroke menyebabkan kematian sebanyak 25% dari seluruh kematian di Indonesia

Di dunia ini, stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu di dunia. Menurut Int Med Found Japan 1998, di Indonesia stroke menjadi penyebab kematian utama dan penyebab kecacatan paling banyak pada kelompok usia dewasa.

Apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan risiko stroke?

Apa yang harus kita lakukan untuk mencegah stroke?

•Kunjungi dokter anda secara teratur untuk memeriksa tekanan darah, kadar gula darah dan kolesterol anda.
•Minumlah obat secara teratur seperti yang dianjurkan oleh dokter anda. Jangan merubah atau menghentikan pengobatan tanpa sepengetahuan dokter anda.
•Berhenti merokok.
•Kurangi kondisi stress anda dengan cara latihan relaksasi, berolahraga dan berekreasi.
•Ikuti anjuran menu rendah kolesterol dan lemak.
•Berolahraga secara teratur, sekurang-kurangnya 3 kali perminggu.
•Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang.
•Pertahankan berat badan anda sesuai dengan tinggi tubuh anda.
•Jika anda menderita diabetes, pertahankanlah kadar gula anda sesuai yang dianjurkan.
•Hati-hati jika ada riwayat keluarga yang pernah menderita stroke.
•Segera kunjungi dokter anda, jika anda mempunyai tanda-tanda terkena stroke .


Mengapa kita harus berolah raga?

Banyak orang tahu tentang olah raga, tapi apakah anda tahu bahwa olah raga itu sangat penting. Olah raga sangat penting karena dengan berolahraga kita akan mendapatkan tubuh dan jiwa yang sehat. Menurut penelitian 50% fungsi tubuh akan menurun lebih disebabkan oleh tidak digunakan. Olah raga yang baik untuk kebugaran kardiovaskular adalah erobik yaitu olah raga yang menyebabkan tubuh menggunakan oksigen sebagai sumber energinya.

Efek olah raga (erobik), adalah kebugaran kardiovaskular, karena dengan berolahraga akan:

• Meningkatkan ambilan oksigen.
• Meningkatkan kapasitas darah untuk mengangkut oksigen
• Denyut nadi menjadi lebih rendah saat istirahat.
• Denyut nadi menjadi lebih rendah saat beraktivitas.
• Meningkatkan jumlah kapiler
• Waktu pemulihan lebih capat
• Menurunkan tekanan darah dan kadar lemak dalam darah.
• Meningkatkan Fat burning enzyme

Apa artinya untuk kita?
Apa hubungan kebugaran dengan faktor risiko stroke?

Perubahan gaya hidup menuju gaya hidup yang sehat yaitu pola makan yang seimbang ,istirahat, berhenti merokok dan berolahraga; sangat membantu kita menjaga kesehatan kita seutuhnya . Dengan gaya hidup yang sehat, maka kita bisa membantu meminimalkan faktor risiko stroke yang ada pada diri kita masing-masing.

Bagaimana porsi olah raga yang baik agar tubuh tetap bugar?

FITT
Frequency : 3-5 hari/minggu
Intensity : 60% – 75 % denyut nadi maksimal.
Time : 25 –60 menit.
Type : aktivitas yang melibatkan kelompok otot-otot besar, kontinu, ritmik, progresif

Intensitas latihan

Target denyut nadi : 60 – 75 % denyut nadi maksimal.
Denyut nadi maksimal = 220 – umur

Contoh: wanita usia 40 tahun
Denyut nadi maksimal = 220 – 40 = 180
Target denyut nadi = 60% x 180 sampai 75% x 180
Jadi, target denyut nadi = 108 - 135

¬Latihan rutin terdiri dari :

• Pemanasan ( warm-up ) 5 – 10 menit
• Latihan inti ( conditioning ) FITT
• Pendinginan ( cool-down ) 5 – 10 menit
• Peregangan ( stretching)

Ada beberapa type olah raga yang bersifat aerobik, yang bisa anda pilih.

Primer

•Berlari
•Mendayung
•Jogging
•Berjalan
•Berdansa
•Lompat tali
•Bersepeda (stationary)
•Bersepeda (di jalan / lapangan)
•Berenang
•Naik tangga

Sekunder
•Racquetball (singles).
•Basketball (full court).
•Handball (singles).
•Tennis (single)

Pilihan olah raga yang primer lebih efektif dalam menghasilkan kebugaran kardiorespiratori dari pada olah raga yang sekunder. Pada olah raga yang sekunder, aktivitas ini akan meningkatkan denyut nadi sejenak, tapi peningkatan denyut nadi itu tidak pernah bisa dipertahankan di denyut nadi target (target heart rate) sepanjang latihan.

Tips dalam menjalankan aktivitas fisik.

Ada beberapa saran agar anda bisa merencanakan bagaimana mengatur olah raga, ditengah kesibukan anda sehari-hari, baik itu di rumah,di kantor yang menghambat anda memulai aktivitas fisik.

Carilah waktu ditengah kesibukan anda, dimana anda dapat bergerak aktif. Mulailah untuk selalu bergerak aktif dimanapun anda berada. Belilah baju olah raga yang nyaman, sepatu olah raga yang nyaman yang dapat dibawa kemana saja atau bisa anda tempatkan di kantor atau di mobil anda, sehingga jika sewaktu-waktu anda perlukan, benda-benda tersebut sudah ada.

Buatlah aktivitas fisik saat anda pulang atau pergi bekerja atau ke tempat lainnya. Misalnya:
.Berhenti turun kendaraan umum satu atau dua halte dari rumah atau kantor, dan berjalanlah.
.Pergi ke pasar atau warung dengan berjalan kaki.
.Gunakan tangga daripada menggunakan elevator.
.Berjalanlah sepanjang koridor kantor dari pada menggunakan telepon atau email.
.Bermain dengan anak-anak.
.Ajak anjing berjalan-jalan.
.Bergabung dalam kelompok dansa.
.Pergi ke taman atau kebun binatang.
.Berjalan ke gereja atau mesjid.
.Membersihkan rumah.

Hendak memulai latihan? Kapan harus bertanya pada dokter anda?

Sebelum memulai program latihan, sebaiknya anda bertanya kepada dokter anda jika anda mempunyai hal-hal seperti di bawah ini?

•Tidak aktif selama lebih dari 6 bulan terakhir.
•Pria berusia lebih dari 40 tahun, atau wanita berusia lebih dari 50 tahun, dan tidak pernah mendapatkan pemeriksaan fisik selama 2 tahun terakhir.
•Pernah mendapat serangan jantung atau menpunyai penyakit jantung, hipertensi dan diabetes mellitus.
•Ada riwayat dalam keluarga yang meninggal karena penyakit jantung dan pembuluh darah pada usia di bawah 50 tahun.
•Sedang menjalani pengobatan atau diet tertentu untuk menurunkan kadar kolesterol.
•Sedang menjalani pengobatan karena suatu kondisi yang bersifat kronis.
•Perokok, riwayat alergi, asma, dan penyakit paru lainnya.
•Menderita penyakit yang bersifat kronis, seperti arthritis (radang sendi) yang menghambat flebilitas, kekuatan dan ketahanan otot.
•Menderita nyeri sendi atau otot saat berjalan atau melakukan aktivitas fisik.
•Ada riwayat pernah cedera pada otot atau sendi yang tidak mendapatkan penanganan yang baik.


Bagaimana jika sudah terkena stroke?

Terapi fisik pada penderita stroke memegang peranan yang sangat penting dalam masa pemulihan agar insan pasca stroke dapat secepat mungkin belajar kembali sesuatu yang telah hilang akibat kerusakan otaknya dan dengan metode lain insan pasca stroke dapat mandiri melakukan tugasnya sehari-hari.

Dari berbagai penelitian dikatakan bahwa terapi secara fisik sangat membantu upaya peningkatan kualitas hidup insan pasca stroke dengan menurunkan tingkat kecacatan dan meningkatkan kemandiriannya .

Rehabilitasi harus dimulai sedini mungkin dan akan terus berlanjut, karena pemulihan dari stroke adalah suatu proses yang tidak pernah berakhir. Meskipun banyak pemulihan yang terjadi segera, namun pemulihan akan terus berlanjut sepanjang kehidupan insan pasca stroke.

Ada 3 tahap rehabilitasi pasca stroke:

•Tahap pertama, bertujuan mencegah komplikasi akibat inaktifitas yang berkepanjangan dengan cara memberikan latihan yang tepat agar ia dapat memperoleh kembali tingkat aktivitas seperti sebelum terkena stroke sesegera mungkin.
•Tahap kedua, bertujuan mencegah terjadinya stroke berulang atau penyakit kardiovaskular lainnya.
•Tahap ketiga, bertujuan memperbaiki kebugaran kardiovaskularnya meskipun ada keterbatasan fungsional akibat strokenya.

Insan pasca stroke memang dituntut untuk selalu hidup aktif. Bantuan keluarga dan pendamping sangat diperlukan untuk mendukung agar insan pasca stroke selalu bisa hidup aktif secara optimal sesuai dengan kemampuannya, agar insan pasca stroke tidak semakin kehilangan kemampuan dan kemandiriannya serta bisa kembali kekehidupan sosial seperti sebelumnya.

Hubungan antara olahraga dengan kesehatan otak

Olah raga memperbaiki kekuatan otak

Dalam suatu penelitian dari 20 orang usia 18-24 tahun yang diprogramkan olah raga, kemudian dilakukan rekaman gelombang otak dengan alat EEG,dan kemudian mereka harus menyelesaikan suatu uji computer yang lebih sulit dari pada mereka yang tidak berolahraga. Hasil EEG menunjukkan ada peningkatan kecepatan gelombang otak untuk pengambilan keputusan pada kelompok yang berolahraga. Tampak bahwa pada kelompok yang berolahraga kecepatan gelombang otak 35 millisecond lebih cepat daripada yang tidak berolahraga. Selain itu pada kelompok yang berolahraga, jawaban terhadap testnya lebih akurat dan tepat dibandingkan dengan kelompok yang tidak berolahraga.

Jadi dengan berolahraga, aktivitas kerja otak akan lebih baik sehingga kita akan lebih pintar.

Selain itu, olah raga, baik dalam kelompok atau sendiri, merupakan cara yang terbaik untuk bisa gembira. Jika kita merasa beban kerja di kantor terlalu berat, tekanan dari atasan, keluarga atau teman terlalu banyak, atau kita merasa sedih maka dengan berolah raga dapat sangat membantu kita merasa lebih bergembira. Hal ini terjadi karena dengan berolahraga, tubuh kita akan mengeluarkan endorphin, yaitu suatu zat kimia yang diproduksi oleh otak yang membuat kita merasa senang, gembira. Selain itu,saat kita menarik napas dalam saat berolahraga dan membawa lebih banyak udara keparu-paru, maka otak akan mendapatkan ekstra oksigen yang tentu saja sangat baik untuk kelangsungan hidup jaringan otak. Dan saat kita beraktifitas maka tentu saja sulit bagi kita untuk memikirkan hal-hal yang berat yang sangat mengganggu dan membosankan kehidupan kita.